Budaya

Parade Burdah dan Hadrah Awali Tradisi Muludan di Desa Pegayaman

Kamis, 05 September 2024

Card image

Parade Burdah dan Hadrah Awali Tradisi Muludan di Desa Pegayaman

SUKASADA, Bulan Rabiul Awal tahun hijriyah telah tiba. Tradisi memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW (muludan) mulai menggema di berbagai daerah di Indonesia. Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali mengawali tradisi maulidan dengan menggelar parade burdah dan hadrah.

Parade burdah dan hadrah tersebut dilaksanakan pada Kamis, 5 September 2024 atau bertepatan dengan tanggal 1 Rabiul Awal tahun 1445 H. Sekaa-sekaa burdah dan hadrah yang di Desa Pegayaman tampil memainkan keahliannya masing-masing. Acara dipusatkan di Masjid Jami’ Safinatussalam Desa Pegayaman.

Sudah jamak diketahui, peringatan maulid Nabi SAW dilaksanakan secara meriah di desa yang kental dengan nuansa akulturasinya tersebut. Hampir dalam satu bulan Rabiul Awal, warga Desa Pegayaman penuh kegembiraan merayakan maulid Nabi SAW.

Di tingkat desa, pada tahun 2024 ini akan dilaksanakan sejumlah kegiatan. Dimulai dengan acara wiridan di Masjid Jami’ Safinatussalam Pegayaman pada 1-7 Rabiul Awal atau 5 - 11 September. Lantas digelar berbagai lomba maulid, seperti Lomba Shalawat, Lomba Bintang Vokalis Islami, Lomba Menghafal Biografi Tokoh Islam, Lomba Pencak Belebet, Lomba Fahmil Qur’an, Lomba Tartil Al Qur’an, Lomba Tilawah Al Qur’an, serta Lomba Qiroatul Kutub.

Setelah itu acara Muludan Akutus yakni pada 8 Rabiul Awal (12 September 2024). Berikutnya acara Penapean, Penyajaan, Penampahan, dan Megaenan Maulid pada 11 Rabiul Awal (15 September), Gelar Seni Burdah 15 dan 17 September, Muludan Base 12 Rabiul Awal (16 September), Muludan Sokok (acara puncak) 13 Rabiul Awal (17 September), dan Manis Muludan 14-16 Rabiul Awal (18-20 September).

Setelah perayaan maulid Nabi SAW di tingkat desa, kemudian berlanjut ke tingkat dusun atau banjar. Itu berlangsung hingga bulan Rabiul Awal, yakni bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, berakhir.

“Dalam gebyar maulid ini, ada sejumlah kegiatan yang dilakukan dalam rangka menggembirakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Diantaranya parade burdah dan hadrah,” kata pemerhati budaya dan sejarah dari Desa Pegayaman, Drs. Ketut Muhammad Suharto.

Menurutnya, saat ini sudah berjalan wirid Albarzanji di Masjid Jami’ Safinatussalam yang diisi bergiliran oleh sekaa wirid dari masing-masing dusun dan musholla sampai 12 Rabiul Awal.

“Pada intinya semua kegiatan ini adalah bergembira menyambut kelahiran Nabi dan mencari hikmah kerasulannya, untuk bisa diimplentasikan dalam keseharian dengan patokan “Adat Berpangku Syara” yang berjalan di Desa Pegayaman berdasar kearifan lokal akulturasi budaya yang berkembang selama ini,” katanya.


Editor: Maha Dewi

Berita Terkini