Promo
Ketua Stikes Buleleng Mengucapkan Rahajeng Rahina Suci Nyepi Caka 1946
Minggu, 10 Maret 2024
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Buleleng, DR. Ns. I Made Sundayana, S.Kep., M.Si., mengucapkan Rahajeng Rahina Nyepi Wanti Warsa Caka 1946 dan berharap Catur Brata Penyepian mampu mengantarkan umat untuk mencapai keinginan di tahun baru caka. (photo : tim)
SINGARAJA, Hari Raya Nyepi merupakan perayaan atas tahun baru caka dalam kalender caka yang digunakan umat Hindu sebagai acuan penanggalan. Melalui Nyepi, umat Hindu khususnya warga Bali menggelar serangkaian upacara. Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit atau alam manusia dan Bhuana Agung atau alam semesta.
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Buleleng, DR. Ns. I Made Sundayana, S.Kep., M.Si., mengucapkan Rahajeng Rahina Nyepi Wanti Warsa Caka 1946 dan berharap Catur Brata Penyepian mampu mengantarkan umat untuk mencapai keinginan di tahun baru caka.
“Pada prinsipnya, saat Nyepi, panca indria kita diredakan dengan kekuatan manah dan budhi. Meredakan nafsu indria itu dapat menumbuhkan kebahagiaan yang dinamis sehingga kualitas hidup kita semakin meningkat,” ungkapnya.
Pada hari raya Nyepi, tepatnya tilem kesanga, umat hindu di Bali memperingati Hari Raya Nyepi dengan tidak melakukan aktifitas seperti biasanya, pada hari tersebut dilakukan Catur Berata Penyepian yang terdiri dari Amati Geni, yaitu tidak boleh menggunakan atau menyalakan api serta tidak mengobarkan hawa nafsu. Amati Karya, yaitu tidak melakukan kegiatan kerja jasmani melainkan meningkatkan kegiatan menyucikan rohani. Amati Lelungan, yaitu tidak berpergian melainkan melakukan mawas diridan Amati Lelanguan, yaitu tidak mengobarkan kesenangan atau hiburan melainkan melakukan pemusatan pikiran terhadap Ida Sanghyang Widhi. (*)
Editor: Redaksi