Politik
Bawaslu Buleleng Lanjutkan Aduan Dugaan Money Politik via WA Grup
Minggu, 03 Maret 2024
Dugaan money politik pada Pileg 2024 yang dilaporkan ke Bawaslu Buleleng masih ditindaklanjuti, dugaan tersebut mencuat dari chat grup pada whatsapp. Bawaslu akan melakukan pemanggilan kepada beberapa pihak setelah beberapa klarifikasi juga dengan Gakkumdu. (photo : ist)
LOVINA, Beredarnya chat grup pada whatsapp (wa), terkait adanya indikasi dan dugaan money politik pada Pileg 2024 yang dilaporkan ke Bawaslu Buleleng masih ditindaklanjuti. Hal ini disampaikan oleh Ketua Bawaslu Buleleng I Kadek Carna Wirata, SH disela sela monitoring pelaksanaan Pleno KPU Buleleng di Hotel Banyualit, Minggu 3 Maret 2024.
"Kita masih proses pembahasan dengan Sentra Gakumdu dulu jadi 7 + 7 nya itu saya garis bawahi ya 7 + 7 hari kerja, hari kerja kalau pelanggaran-pelanggaran Pemilu itu tujuh hari kerja jadi + 7 jatuhnya nanti kalau enggak salah hari Kamis hari terakhir kami akan selesaikan," tegas Carna Wirata.
Menurut rencana, pihaknya kembali akan melakukan pemanggilan kepada beberapa pihak setelah beberapa klarifikasi juga dengan Gakkumdu. Selain itu pihaknya juga akan memanggil pihak KPU Buleleng akan dilakukan, terkait pelaksanan kampanye, jadwal pelaksanaan kampanye yang nanti akan memberikan keterangan. Hal ini menurutnya untuk menentukan status dari laporan dimaksud.
"Sejauh ini sudah ditentujan pe lapor terlapor dua orang saksi dan dari KPU, ke depannya kita akan meminta keterangan dari kadis kominfo karena itu ada penyebaran lewat wa," lanjut Carna.
Dijelaskan juga hasil pemeriksaan awal bahwa dari keterangan yang diberikan, itu inisiatif sendiri daripada terlapor untuk mengirimkan chat ke WA ke dalam grup tersebut. Sedangkan, Menurut Komisioner Bawaslu Bali, Ketut Ariyani bahwa Bawaslu akan terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Pemilu seperti di Buleleng.
"Saya berharap bagaimana kita bersama-sama selaku penyelenggara pemilu, kayak tadi disampaikan laporan dugaan pelanggaran itu akan diproses kalau memang 7+7 waktunya baru bisa selesai itu kan batas waktu maksimal, tapi ketika pun bisa lebih cepat itu akan lebih bagus lagi sehingga kita bisa mengerjakan hal-hal lainnya lagi," terang Ariyani.
Terkait dengan pelaksanaan rekapitulasi, dikatakan Ariyani bahwa masih menunggu lagi 7 Dapil untuk bisa selesai. "Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar namun dinamika dalam pelaksanaan rekap itu pasti ada, namun itulah yang perlu dipecahkan dicarikan solusinya untuk bisa saksi, pengawas pemilu dan peserta pemilu, merasa yakin itulah perolehan suara mereka yang benar," ucapnya.
Hal ini termasuk juga dalam hal suara terpakai, tercoblos, tidak dipergunakan dan lain sebagainya. "Tetap dalam pelaksanaan Pemilu berikutnya perlu juga evaluasi misalnya Kenapa Pemilu sekarang ini sedikit yang berani melapor ke bawaslu, apakah karena kami juga kurang sosialisasi ataukah memang sudah tidak ada pelanggaran," lanjutnya.
Komisoner Bawaslu Provisni ini juga berharap tidak ada pelanggaran sehingga masyarakat itu semakin sadar Bagaimana menjaga dan mewujudkan demokrasi yang demokratis untuk di wilayah kabupaten di wilayah kabupaten buleleng. (*)
Editor: Redaksi