Olahraga
Danau Buyan Dilirik Jadi Pusat Pelatihan Canoeng dan Rowing Internasional
Jumat, 26 April 2024
Danau Buyan Dilirik Jadi Pusat Pelatihan Canoeng dan Rowing Internasional
SINGARAJA, Kawasan Danau Buyan, di Kecamatan Sukasada dilirik untuk dijadikan Pusat Pelatihan Dayung bertaraf internasional.
"Ide ini berasal dari coach kami Adry Kreator yang telah beberapa kali mengunjungi tempat ini dan tertarik untuk dikembangkan lokasi di sekitar Danau Buyan untuk dijadikan tempat training center olahraga Canoeng/Rowing yang memang sangat populer di belahan dunia. Olahraga Canoeng dan Rowing ini dibawah nasional federasi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia disingkat PODSI," ungkap Sekjen PODSI, Edy Suyono disela-sela survey lokasi hari Kamis 25 April 2024 di Danau Buyan.
Ditambahkan, banyak tempat training center di eropa seperti Bulgaria, Hungaria, Jerman dan Turki yang telah mempunyai training center yang layak dijual kepada negara-negara yang tidak mempunyai tempat training center yang layak dan memadai.
"Menurut mereka (investor) Danau Buyan sangat cocok sekali sebagai tempat training center yang dapat digunakan sepanjang tahun tanpa henti dikarenakan di Indonesia hanya ada dua musim yakni musim hujan dan musim panas dan berada di daerah ketinggian yang bagus untuk melatih daya tahan, " imbuhnya.
Nantinya tempat ini bukan hanya sebagai peluang bisnis, akan tetapi juga dapat digunakan untuk pembinaan olahraga dayung Canoe/Rowing bagi remaja di sekitar Danau Buyan dan Propinsi Bali. "Juga untuk pusat pelatihan atlet nasional Indonesia berlatih dengan bebas tanpa biaya," harapnya.
Ketua KONI Bali, Oka Darmawan menyambut baik ide tersebut dan mensuport asalkan semua dilalui dengan prosedur yang ada. "KONI Bali sangat mensuport itu. Nah ini juga bergantung dari KONI Buleleng yang juga hadir disini," katanya.
Ketua KONI Buleleng, I Ketut Wiratmaja tak kalah semangat untuk menyambut ide luar biasa ini. "Tentunya kami di Buleleng yang akan secara langsung merasakan dampaknya nanti tentu kami akan berbicara dan berdiskusi dengan pemangku kebijakan. Terutama masalah perijinan dan juga tentu secara Niskala yang tak bisa lepas dari kehidupan kita di Bali dan Buleleng khususnya,” tandasnya. (022)
Editor: Redaksi