Pendidikan
Dorong Menjadi Pusat Edukasi Sejarah, Wakil DPRD Bali Kunjungi Monumen Jagaraga
Jumat, 14 Juni 2024
Dorong Menjadi Pusat Edukasi Sejarah, Wakil DPRD Bali Kunjungi Monumen Jagaraga
SAWAN, Pimpinan DPRD Provinsi Bali, Dr. I Nyoman Sugawa Korry, mengadakan Kunjungan Kerja ke Monumen Perang Jagaraga di Kecamatan Sawan, Buleleng dan disambut oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Putu Kariaman Putra, dalam kunjungan itu, Sugawa Korry mengungkapkan bahwa Buleleng memiliki sejarah heroik yang patut dibanggakan, yaitu Perang Jagaraga.
Sugawa Korry menegaskan, Buleleng memiliki sejarah heroik yang sangat membanggakan, dimana terjadi perang regional, Kerajaan Buleleng melawan Belanda yang berusaha memaksakan kehendak terkait dengan Hak Tawan Karang. Harkat dan martabat Buleleng dipertahankan melalui Perang Jagaraga yang telah diabadikan dalam monumen Jagaraga.
"Perang Jagaraga ini adalah perang besar regional. Sebanyak 12.000 prajurit Buleleng, dibantu oleh Jembrana, Badung, dan Klungkung, bersatu padu bertahan di sini. Banyak korban berjatuhan di pihak Buleleng dan sekutunya, namun tidak sedikit juga di pihak Belanda. Belanda memerlukan dua kali ekspedisi dalam perang ini," tambahnya.
Sugawa Korry menegaskan pentingnya menanamkan semangat perjuangan kepada generasi muda, "Sudah sangat layak seluruh masyarakat dan generasi muda ditanamkan jiwa untuk bangga dan menghormati serta meneladani perjuangan kepahlawanan para leluhur kita. Oleh karena itu, pemerintah daerah berencana membangun Monumen ini sejak sebelum tahun 2016, namun terhambat oleh keterbatasan anggaran," ujarnya.
Sugawa Korry mengatakan, tahun 2016, dilakukan koordinasi proses pembangunan dengan anggaran dari provinsi sebesar 15 miliar rupiah. Pembangunan monumen mulai terlaksana pada tahun 2017 dan hingga saat ini, Monumen Jagaraga telah terpelihara dengan baik, namun belum dimanfaatkan secara maksimal oleh generasi muda.
"Saya melihat senang karena Kepala Dinas telah melakukan pemeliharaan yang baik terhadap monumen ini. Tetapi yang kurang adalah belum dimaksimalkannya monumen ini dikunjungi oleh kalangan generasi muda, seperti anak-anak TK dan SD yang jiwanya masih murni dan bersih. Seharusnya kita isi mereka dengan nilai-nilai perjuangan sejarah," tegasnya.
Sugawa Korry juga mengimbau kepada Dinas Pendidikan untuk memanfaatkan monumen ini sebagai sarana pendidikan sejarah dan nilai-nilai perjuangan, "Kita membangun masyarakat Buleleng dalam dua hal: membangun jiwanya dan membangun fisiknya. Membangun fisik bisa dengan olahraga, tetapi jiwa harus dibangun dengan nilai-nilai kebanggaan menjadi seorang putra Buleleng yang leluhurnya adalah pejuang," tambahnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Putu Kariaman, merasa bersyukur atas kehadiran Sugawa Korry, "Kami patut bersyukur karena beliau bisa hadir di wilayah kami, khususnya dalam tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial yang memelihara dan merawat monumen ini. Inisiasi beliau sangat bermanfaat untuk generasi ke depan," ungkap Kariaman.
Kerjasama dengan berbagai dinas, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan, dan Dinas Pariwisata, serta pemerintah desa direncanakan untuk menjadikan monumen ini sebagai destinasi wisata desa, "Kami merancang dengan pemerintah desa untuk mendorong tempat ini menjadi destinasi wisata desa sehingga mereka pun bisa berkolaborasi dengan kami dalam pemeliharaan serta penguatan informasi dan komunikasi," tambah Kariaman.
Kariaman berharap dukungan terus berlanjut dari pemerintah provinsi dan pusat, "Kami berharap pemerintah provinsi dan pusat bisa mendukung kami agar keberadaan monumen ini lebih dikenal luas dan dapat berfungsi maksimal dalam menanamkan nilai-nilai perjuangan kepada generasi muda Buleleng," tutup Kariaman. (022)
Editor: Redaksi